Selasa, 15 Juni 2010

Ada Apa Dengan Cinta?

Berbicara tentang cinta memang seakan tiada habisnya, setuju tidak, sahabat? Ya, kalau dicermati apa yang menjadi topik dalam berita-berita hangat di televisi adalah cinta. Apa yang menjadi tema dan pokok cerita dalam kebanyakan sinetron di televisi juga cinta dan apa yang menjadi ide utama dalam pembuatan cerpen, cerbung ataupun novel dan puisi adalah cinta. Cinta memang satu hal yang sangat dekat dengan kehidupan kita sebagai manusia dan menjadi salah satu unsur yang menjadi pendukung bagi kelangsungan hidup menusia di dunia.
Namun ada satu pertanyaan yang mengganjal di benak saya. Ada apa sebenarnya dengan cinta? wah, seperti judul film saja, ya? Di suatu sore ketika saya tengah berkumpul dengan keluarga saya, ada satu pesan sms dari sahabat perempuan saya. Dia berkata lewat smsnya;

"Cinta itu bahagia tapi menyakitkan, saat kita mencintai kita bahagia tetapi saat kita cemburu kita terluka. Cinta tak harus memiliki, itu BOHONG! Semua orang ingin memiliki bahkan terkadang merasa harus memiliki. Dengan melihat orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain, kita pun ikut bahagia. BOHONG! Kita hanya pura-pura bahagia disaat kita sakit hati. Itu mengajarkan kita untuk menjadi orang yang munafik. Lebih bahagia dicintai daripada mencintai, SALAH! Saat kita dicintai kita hanya merasa bangga, namun saat kita mencintai kita dapat merasakan arti cita yang sesungguhnya."

Jujur, hati saya cukup tergerak saat itu. Sungguh, lantas benak saya berfikir, ini adalah sebuah kenyataan. Cinta memang tidak selalu dipandang mulia bahkan lebih hina. Namun benarkah cinta seperti itu? Saya rasa tidak! Cinta tetaplah cinta, sebuah rasa saling mengasihi. Tergantung kepada kita sebagai penggunanya, mau diapakan si cinta tersebut? Akankah kita menggunakannya untuk kebaikan secara tulus atau justru sebaliknya? Namun yang pasti untuk anda yang memiliki pasangan, sayangi dan cintai pasangan anda dengan sekedarnya karena dinding pembatas antara cinta dan benci itu tipis. Hari ini mungkin anda dapat merasakan cinta itu mulia tapi mungkin nanti anda akan merasakan cinta itu hina. Namun yang pasti satu yang harus anda ingat, cinta akan mulia dan hina tergantung pada anda sebagai penggunanya.

Salam cinta untuk anda!

Minggu, 13 Juni 2010

SEJARAH DAN KOTAK KENANGAN

Apa hubungannya antara sejarah dengan kotak kenangan? Hmm, saya yakin setiap orang pasti mempunyai tanggapan dan jawaban yang berbeda mengenai pertanyaan ini. Mungkin ada yang cuek dan bilang, "Pertanyaan yang aneh!" Namun ada sebagian yang berfikir keras, apa, ya, hubungan antara sejarah dan kotak kenangan? Tapi, sebentar! Jenis pertanyaan seperti apakah ini? serius atau jebakan? Wah, wah, jangan su'udzon dulu, dong! Saya sangat serius mengajukan pertanyaan ini pada anda. Dan saya mohon, mulai dari sekarang anda boleh berfikir tentang jawabannya!

Lima detik tersisa!
Lima ... Empat ... Tiga ... Dua ... Satu...
Teng! Teng! Teng! Waktu anda habis!
Hhhaha ... Enggak, ding!

Ada apa dengan sejarah dan kotak kenangan?
Siang tadi adalah siang yang cukup melelahkan bagi saya. Selain karena kondisi fisik saya yang tidak cukup baik juga tadi siang dengan menyebalkan sekali saya harus membersihkan lemari buku saya yang diserang oleh segerombolan rayap! Mengenaskan! Sebagian buku saya yang berada di rak paling bawah hampir setengahnya dilahap rayap. Namun di tengah kejengkelan itu, saya menemukan sebuah benda yang sudah cukup lama terlupakan. Ya, sebuah kotak kenangan!
Entah sebuah hobi atau apa, saya sangat senang mengoleksi benda-benda -apapun itu- yang kebanyakan orang menganggapnya sepele dan mungkin akan berkata, "Untuk apa, sih, mengkoleksi barang-barang seperti itu?" Namun, ya begitulah adanya saya. Benda-benda itu, meskipun tampak sepele dan tidak berarti namun sangat berarti dalam hidup saya dan merupakan benda-benda sejarah dalam hidup saya. Mau tahu apa saja bendanya? Secara garis besar bisa saya katakan bahwa benda-benda itu adalah benda-benda kecil seperti; Empat lembar kartu peserta ujian semasa SMP, SIM card pertama saya yang sudah hangus, notes kecil, gantungan kunci berbentuk seorang putri yang berwarna merah, sebuah miniatur manusia, pembatas buku, kartu golongan darah, kartu keterangan memakai sepatu hitam saat SMA kelas sepuluh, naskah drama, kertas kado, satu pita kecil berwarna cokelat yang saya gunakan dulu saat mengikuti MOS SMA, dua buah penggaris patah plus bolpoin hitam, dan lain lagi! Lumayan banyak.
Saat kembali saya membereskan benda-benda itu, kenangan-kenangan masa kecil yang menjadi bagian dari sejarah saya yang berwarna kembali terbayang di benak saya. Beberapa kali saya tersenyum dan merenung, begitu cepat waktu berlalu dan alam telah memproses saya hingga kini bisa menjadi sosok yang lebih dewasa dari beberapa tahun yang lalu. Hal itu membuat saya tambah mencintai hidup saya, menghargai hidup saya, dan sesekali menoleh ke belakang untuk menemukan sebuah petunjuk hidup dan mencari motivasi dari beberapa hal yang pernah saya alami dulu.

Sekarang anda mengerti, kan, apa hubungannya antara sejarah dengan kotak kenangan?

Kamis, 03 Juni 2010

RASA INI

Semua orang pernah merasakan cinta, saya yakin itu. Satu cinta yang pasti adalah cinta Sang Illahi, lalu kemudian mungkin cinta orang tua, keluarga, sahabat, teman dan lingkungan. Tetapi, sempat berfikirkah kita tentang apa sebenarnya cinta itu? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) cinta diartikan sebagai asmara. Namun, saya kurang setuju dengan arti itu. Saya fikir, cinta itu fleksibel dan universal. Cinta tak hanya dapat diartikan pada sebuah rasa yang hadir dalam gejolak jiwa dua sejoli yang tengah di mabuk asmara. Tapi lebih jauh dari itu, cinta adalah apa yang mengalir dalam kehidupan kita, yang membuat kita hidup kemudian tiada dan hadir kembali. Cinta adalah kita yang masih mempunyai hati yang dapat mencintai dan dicintai.
Dan mengenai rasa ini, entahlah, saya tak pernah mengerti. apakah rasa ini hanya sebatas sebuah rasa kagum dan bangga seorang sahabat pada sahabatnya atau lebih jauh dari itu yakni cinta antar lawan jenis yang biasa orang bilang sebagai gejolak asmara. Saya pun tak pernah mengerti akan hal itu.
Namun saya fikir ini adalah hal yang lumrah yang sering terjadi di kalangan remaja yang tengah mengalami masa pubernya seperti saya dan juga mungkin teman-teman yang lain. Lalu saya juga sempat berfikir, inilah yang Allah maksud sebagai fitrah yang Ia berikan pada setiap makhluk yang Ia ciptakan. Dan yang pasti, saya juga adalah seorang remaja normal yang dapat merasakan ketertarikan pada lawan jenis meskipun ia adalah sahabatku. Namun bukan untuk saat ini. Namun bila teman-teman yang lainnya mengartikan bahwa apa yang tengah saya rasakan adalah salah satu bentuk dari cinta. Saya tak dapat sepenuhnya mengelak karena di mata saya cinta itu fleksibel dan universal. Dan yang pasti saya cinta semua sahabat-sahabat saya.